Kamis, 13 Februari 2014

MAKALAH LOGIKA DAN TEORI HIMPUNAN LENGKAP


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Logika dan Teori Himpunan” dengan baik. Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah.
Makalah ini disusun berdasarkan data-data yang penulis peroleh dari buku, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan metode-metode pembelajaran. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing atas arahan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat bagi para pembaca.



                                                                        Lamongan, 13 Januari 2014
                                   
                                                                                                            
                                                                                          Penulis







DAFTAR ISI
v  Halaman Judul
v  Kata Pengantar…………………………………………………………….     i
v  Daftar isi…………………………………………………………………...    ii
v  BAB I ( PENDAHULUAN )
Ø  A.  Latar Belakang……………………………………………………    1
Ø  B.  Rumusan Masalah………………………………………………...    2 
Ø  C.  Tujuan Pembahasan………………………………………………    2 
v  BAB II ( PEMBAHASAN )
Ø  A.  Pengertian Logika dan Teori Himpunan ..……………………….    3  
Ø  B.  Diagram Ven untuk himpunan dan pernyataan………… ..….......    4
Ø  C.  pengaplikasian teori himpunan pada argumaen..…………………   7
Ø  D.  menggunakan Logika dalam pembuktian konsep-konsep teori himpunan..……………………………………………….………   9
v  BAB III ( PENUTUP )
Ø  A. Kesimpulan ……………………………………………………....    12
Ø  B. Saran …………..………………………………………………….    12
v  Daftar Pustaka………………………………………………………….….   13
v  Lampiran-lampiran




BAB 1
PENDAHULUAN

I.   Latar belakang
“Himpunan dan logika”. Dua kata penuh pertanyaan. Beberapa orang belum mengetahui apa arti sebenarnya dari himpunan dan logika sehingga kadang-kadang orang itu salah mengartikannya. Sebenarnya kata himpunan dan logika itu erat kaitannya dengan pengelompokkan dan nalar . “Betulkah?” Ya, betul bagi beberapa orang yang telah mengetahui kaitan himpunan dan logika dengan pengelompokkan dan nalar ini akhirnya bisa menyimpulkan sendiri meskipun belum bisa mendeksripsikannya secara jelas .Pada abad ke_18 Masehi, G.W.Leibniz. ahli matematika berkebangsaan Jerman, pertama kali mempelajari logika . Ahli matematika yang lainnya yang berjasa dalam pengembangan logika adalah George Boole, Leonard Euler, dan Bertrand Russel.
Melalui logika kita dapat mengetahui kebenaran suatu pernyataan dari suatu kalimat dan mengetaui apakah pernyataan pertama sama maknanya dengan pernyataan kedua. Misalkan, apakah pernyataan “jika sekarang adalah hari minggu maka sekolah libur?” untuk menjawab pertnayaan ini tentu kita perlu mengetahui aturan –aturan dalam logika. Contoh lain, misalkan ada dua pernyataan “jika anak pandai maka ia berprestasi di kelas. Jika ia berptrestasi di kelas maka ia di sayangi guru-gurunya?”Banyak hal yang perlu kita ketahui mengenai logika. Dengan logika kita dapat mengetaui apakah suatu pernyataan bernilai benar atau salah. Hal terpenting yang akan didapatkan setelah mempelajari logika matematika adalah kemampuan atau keahlian mengambil kesimpulan dengan benar atau salah. Logika matematika memberikan dasar bagi sebuah pengambilan kesimpulan dan dapat dalam banyak aspek kehidupan.
Sedangkan yang berkaitan dengan himpunan akhirnya berhubungan dengan masalah sampah juga. Ketika suatu tempat sampah tertulis : “Sampah basah”, beberapa orang masih saja salah membuang sampah di tempat yang tidak sesuai dengan labelnya. Mereka tidak mempedulikan arti dari himpunan “Sampah basah” itu. Mereka belum mengerti secara jelas karena mereka belum menguasai konsep dasarnya, yaitu himpunan. Kita harus melakukan 3M , “Mulai dari diri sendiri” , “Mulai dari kecil/dini” , dan “Mulai dari sekarang”. 

II. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah pengertian himpunan dan logika itu?
2.     Apa manfaat dari logika dan himpunan dalam kehidupan sehari-hari?
3.      Bagaimana sejarah dari logika dan himpunan?

III. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka adapun tujuan penulis dalam merumuskan masalah tersebut, yaitu sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian dari logika dan himpunan.
2.     Untuk mengetahui manfaat dari logika dan himpunan.
3.        Untuk mengetahui sejarah terciptanya logika dan himpunan.














BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN LOGIKA DAN TEORI HIMPUNAN
Logika merupakan studi penalaran (reaoning) yang di fokuskan pada hubungan antara penyataan (statements). Hukum logika dapat membantu membedakan antara argument yang valid atau tidak.
Sedangkan Himpunan / set adalah kumpulan objek yang berbeda dan dari suatu segi ditanggapi sebagai suatu kesatuan. Biasanya himpunan ditandai dengan kurung kurawal{ }. Objek-obyek yang berada di dalam himpunan  tersebut masing-masing disebut Elemen atau Anggota set.
  Himpunan dinyatakan dengan diagram Ven. Terdapat berbagai macam hipunan diantaranya Himpunan kosong, himpunan bagian, himpunan sama, hmpunan ekivalen, himpunan saling asing dan himpunan kuasa. Himpunan  Kosong merupakan Himpunan yang tidak memiliki satu anggotapun disebut dengan void set atau emty set . Lambang himpunan kosong adalah { } dan φ. Himpunan Bagian (subset) Himpunan A disebut himpunan bagian dari himpunan B apabila seluruh elemen A menjadi elemen B dan ditulis dengan notasi A  B. Bila A bukan himpunan bagian B ditulis dengan A  B. Himpunan sama apabila Dua himpunan P dan Q dikatakan sama (equal) jika  mereka mempunyai unsur-unsur yang sama. Himpunan ekivalen,  himpunan P dan Q dikatakan ekivalen bila dan hanya bila kedua himpunan tersebut mempunyai kardinal yang sama. Himpunan saling asing, Himpunan P  dan  Q  dikatakan  saling asing apabila kedua himpunan tidak memiliki elemen yang sama. Sedangkan himpunan kuasa adalah himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari himpunan tersebut termasuk himpunan kosong. Adapun sifat Himpunan meliputi:
1.      OPERASI PADA HIMPUNAN : Dua buah himpunan dapat dioperasikan (dengan operasi biner) sehingga menghasilkan suatu himpunan baru sebagai hasil operasi tersebut. Operasi tersebut adalah irisan (intersection) dan gabungan (union). Satu himpunan dapat dioperasikan (dengan operasi uner) sehingga menghasilkan himpunan baru. Operasi tersebut adalah komplemen.
2.      IRISAN DUA HIMPUNAN : Irisan dua himpunan A dan B adalah A B yang merupakan himpunan semua elemen semesta x sehingga x  A dan x  B, atau dapat ditulis dengan notasi pembentuk himpunan A B = {x  U : x  A dan x  B}.
3.      GABUNGAN DUA HIMPUNAN : Gabungan dua himpunan A dan B adalah A B yang merupakan himpunan semua elemen semesta x sehingga x  A atau x  B, atau dapat ditulis dengan notasi pembentuk himpunan A B = {x  U: x  A atau x  B}.
4.      KOMPLEMEN HIMPUNAN : Komplemen dari suatu himpunan A adalah himpunan A’ atau Ac yang memuat semua elemen semesta x yang bukan elemen A, atau dapat ditulis dengan notasi pembentuk himpunan A’ = { x  U: x  A}.
B.       DIAGRAM VENN UNTUK HIMPUNAN DAN PERNYATAAN
Cara untuk mempermudah memahami hubungan antara himpunan-himpunan, dan untuk memvisualisasikan bagaimana operasi-operasi himpunan bekerja adalah dengan menggunakan DIAGRAM VENN. Umumnya suatu himpunan digambarkan dalam diagram venn daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup, misalnya lingkaran atau persegi panjang. Penggambaran dalam diagram venn digunakan untuk ilustrasi hubungan antara operasi-operasi himpunan dan demonstrasi secara phisik kebenaran suatu teorema dalam teori himpunan. Walaupun demikian hasil dari diagram venn umunya tidak dapat dipakai sebagai bukti kebenaran suatu teorema.
ILUSTRASI OPERASI HIMPUNAN : Metode yang disepakati dalam diagram venn untuk menggambarkan himpunan dengan memakai daerah arsiran. Secara khusus persegi panjang dipakai untuk menggambarkan universal set dan himpunan-himpunan bagian dari U dengan memakai lingkaran. Komplemen dari himpunan adalah bagian dari universal set yang tidak di himpunan.


Diagram venn untuk operasi himpunan irisan dan gabungan pada dua himpunan A dan B digambarkan sebagai berikut:



Hukum De’Morgan dapat digambarkan dengan Diagram Venn sebagai berikut:

      

Diagram venn untuk hubungan tiga himpunan, Apabila ada 3 himpunan A, B dan C maka kita bisa menggambarkan hubungan antara ketiganya dengan diagram venn sebagai berikut:


     
 
Karena pernyataan sehari-hari yang kita gunakan dan juga pernyataan yang kita jumpai dalam logika sering kali membicarakan kumpulan dari obyek-obyek. Maka teori himpunan sering kali dapat diaplikasikan pada logika. Banyak pertanyaan verbal yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa himpunan menjadi pernyataan-pernyataan yang ekivalen dan dengan demikian dapat dibuat ilustrasinya denga diagram venn. Oleh karena itu diagram venn sering kali dipakai untuk menentukan validitas suatu argument. Untuk lebih lanjut, perhatikanlah pernyataan berikut:
“ Anita adalah pemain bulu tangkis dan basket”.
Dari pernyataan diatas dapat dinyatakan dalam bahasa himpunan sebagai:
Anita adalah anggota himpunan pemain bulu tangkis atau anggota himpunan pemain basket”.
Jadi Anita adalah anggota persekutuan dari (  ppemain bulu tangkis) dan (  pemain basket).
Banyak pernyataan yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa teori himpunan. Keuntungan penterjemahan ini adalah dapat digunakannya hal-hal yang dapat diketahui dalam teori himpunan untuk menarik konklusi dari pernyataan-pernyataan itu.  Atau dengan kata lain, jika kita dapat menterjemahkan premis-premis suatu Argumen kedalam bahasa himpunan, maka kita dapat menggunakan teori himpunan untuk menentukan valid tidaknya argument itu.
                 Dengan demikian jika pernyataan-pernyataan dalam percakapan sehari-hari dapat diterjemahkan kedalam bahasa hmpunan, berarti dapat pula digambarkan dalam diagram venn dengan tepat, yang dapat mmbantu kita menarik konklusi dari pernyataan-pernyataan itu.
                 Berikut ini penerapan Diagram venn, pada contoh soal himpunan diatas:


Himpunan semesta pernyataan-pernyataan atau argumentasi yang sedang dibicarakan adalah  himpunan semua objek yang dibicarakan.
Dari pernyataan diatas sebenarnya banyak pernyatan yang tampaknya sukar dan komplek dapat diterjemahkan kedalam bahasa himpunan. Hampir semua pernyataan dapat dinyatakan kedalam bahasa himpunan, tetapi terjemahan itu harus tepat sama dengan apa yang diungkapkan pernyataan asli. Tidak lebih dan tida kurang. Demikian juga dengan mengkontruksi diagram venn yang sesuai dengan pernyataan itu, tidak bleh menambahka atau mengurangi sesuatu pada diagram itu, yang tidak diungkapkan oleh pernyataan aslinya.

C.      PENGAPLIKASIAN TEORI HIMPUNAN PADA ARGUMEN
Pada bagian ini kita akan menterjemahkan premis-premis dan konklusi suatu argument kedalam bahasa himpunan, kemudian menggunakan apa yang ita ketahui tentang teori hipunan untuk menentukan apakah konklusi tersebut benar-benar diperoleh dari penurunan terhadap premis-premis yang ada. . Perhatikan argument berikut:

Premis 1: bayi adalah orang yag tidak dapat berpikir lohis.
Premis 2:  tidak seorang pun yang kurang percaya diri dapat mengalahkan buaya
Premis 3: orang yang tidak dapat berpikir logis adalah kurang percaya diri.
Konklusinya dalah bayi tidak dapat mengalahkan buaya.
Berikut penerapan Diagram venn yang cocok untuk argument diatas:

a.       Diagram venn untuk premis 1:
b..       Diagram venn untuk premis ketiga: 
c. Diagram Venn untuk premis 2:

Terlihat bahwa himpunan bayi dengan himpunan orang yang dapat mengalahkan buaya adalah saling lepas. Jadi “ bayi tidak dapat mengalahkan buaya” adalah konklusi dari premis-premis diatas, dengan kata lain argument diatas valid.

D.      MENGGUNAKAN LOGIKA DALAM PEBUKTIAN KONSEP-KONSEP TEORI HIMPUNAN
Hubungan antara notasi himpunan dengan symbol-simbol logika tampak sangat jelas. Jika  maka  (baca: x adalah anggota dari A  B maka  ada di A atau ada di B). sedangkan jika  maka  dan  (baca: x adalah anggota dari A  B maka  ada di A dan ada di B).
   
Dari pembuktian diatas terlihat bahwa logika sangat berguna. Pembuktian seperti diatas terjadi disetiap cabang matematika.








 BAB 3
PENUTUP

1.   Kesimpulan
Dengan melakukan penelitian ini, kita bisa menyimpulkan:
a.       Himpunan adalah kumpulan obyek yang terdefinisikan syarat-syaratnya   secara jelas.
b.      Himpunan dapat dinyatakan dalam 3 cara,yaitu :
·          Secara Verbal/Kata-kata 
·          Secara Tabulasi/Mendaftar
·          Secara notasi
·          Dalam menentukan himpunan atau bukan, kita harus memperhatikan syarat yang jelas
·         Dalam menentukan anggota, kita harus melihat kondisi soal yang ada atau bisa juga dengan melihat pengelompokkan sampah yang tadi sudah dijelaskan.
Sedangkan logika adalah cabang ilmu matematika yang mengandung kajian matematis logika dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar matematika. Logika matematika berhubungan erat dengan ilmu komputer dan logika filosofis. Tema utama dalam logika matematika antara lain adalah kekuatan ekspresif dari logika formal dan kekuatan deduktif dari sistem pembuktian formal. Logika matematika sering dibagi ke dalam cabang-cabang dari teori himpunan, teori model, teori rekursi, teori pembuktian, serta matematika konstruktif.

2.   Saran
Sebaiknya kita terus berlatih membuat makalah sehingga kita bisa menjadi seorang pembuat makalah atau karya ilmiah yang baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA


http://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_(matematika) diakses tanggal 20 januari 2014
                                                                                         












Tidak ada komentar:

Posting Komentar